KARYA
MIMIN MINTARI
2222090200
DIKSATRASIA 3A
Kemiskinan memang kadang membuat orang miskin akan
melakukan segala pekerjaan apapun agar keluarga mereka bisa tetap bertahan
hidup dan tidak kekurangan makanan. Tetapi dalam kenyataanya, orang miskin
selalu di perlakukan kasar oleh orang yang merasa dirinya lebih berkuasa.
Mereka disuruh bekerja darp pagi hingga sore, dan bahkan kadang mereka tidak
gaji yang setimpal dengan tenga yang telah dikeluarkan oleh mereka.tetapi jika
mereka tidak bekerja banting tulang, maka kelaparan, segala penyakit akan
menyerang mereka.
Menurut saya, dunia ini tidak adil. Mengapa didunia ini
harus ada orang kaya dan orang miskin? Mengapa didunia ini orang kaya selalu
bebas unutk melakukan segala hal yang dia mau? Mengapa orang miskin selalu
dihina? Mengapa orang kaya dan orang miskin tidak bisa akur? Mengapa orang yang
kaya semakin kaya, sedangkan yang miskin malah semakin miskin. Ada apa dengan kehidupan
ini?? Ada apa dengan sistem pemerintahan di Indonesia
ini? Mengapa rakyatnya tidak makmur semua?
Kehidupan rakyat kecil yang saya lihat akhir-akhir ini
selalu memdapatkan penindasan oleh rakyat besar. Contohnya jika kita lihat
kembali pada masa penjajahan, ada yang namanya kerja rodi atao romusha, yaitu
kerja paksa yang dikakukan oleh penjajah terhadap rakyat kecil. Jika mereka
tidak mengikuti perintahnya, maka nyawa merekalah yang akan menjadi gantinya
atau keluarga merekalah yang akan menjadi taruhannya.
Itulah sedikit ulasan tentang kenyataan hidup yang
berkaitan dengan novel yang akan saya apresiasikan sekrang. Yaitu novel Sekali Peristiwa di Banten Selatan karya
Pramoedya Ananta Toer. Pram -sebutan nama akrabnya- lahir pada tahun 1925 di
Blora, Jawa Tengah, Indonesia. Hampir separuh hidupnya
dihabiskan dalam penjara. Pada tanggal 21 desember 1979, Pram mendapat surat pembebasan secara
hukum bahwa ia tidak bersalah dan itdak terlibat dalam G30S PKI. Tetapi ia
masih dikenakan tahanan ruma, tahanan kota, tahanan Negara sampai tahun 1999
dan wajib lapor ke Kodim Jakarta Timur satu kali seminggu selama kurang lebih
dua tahun.
Dari tangan dinginnya telah lahir lebih dari 50 karya
dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 42 bahasa asing. Beberapa karyanya adalah
Tetralogi Buru (Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Lngkah, dan rumah Kaca).
Dan novel yang saya akan apresiasikan karya Pram adalan novel yang berjudul
Sekali Peristiwa di Banten Selatan.
Novel ini merupakan hasil penelitian singkat Pramoedya
Ananta Toer di wilayah Banten Selatan yang subur tapi rentan dengan penjarahan
dan pembunuhan. Di wilayah itu memiliki tanah yang subur, tetapi masyarakatnya
miskin, kerdil, tidak berdaya. Mereka dipaksa hidup dalam tindihan rasa takut
yang memiskinkan. Penulis menceritakan bahwa pada saat itu kerusakan,
pembuhuhan, pemberontakan pada wilayah itu disebabkan oleh pemberontak DI
(Darrul Islam). Pemberontak itu tidak ada puasnya mengganggu kehidupan
masyarakat di wilayah Banten Selatan pada masa itu.
Diceritakan dalam novel ini seorang tokoh yang bernama Ranta.
Ia hidup di wilayah yang rentan sekali dengan pemberontakan itu. Ia tinggal
bersama istri dan anaknya. Tetapi anak Ranta, yaitu Riah sedang di rawat
dirumah sakit karena ia sedang sakit. Dengan keadaan hidup yang pas-pasan,
Ranta dan istrinya, Ireng, berusaha sekuat tenaga untuk bisa cepat-cepat
mengobati penyakit Riah, anak satu-satunya mereka yang masih bisa bertahan
hidup sampai sekarang supaya cepat sembuh dan berharap mereka bisa berkumpul
lagi.
Kekuasaan diwilayah itu dikuasai oleh juragan yang
sangat kaya raya, yaitu Juragan Musa. Juragan Musa memiliki seorang istri yang
usianya masih sekitar dua puluh tahunan. Juragan Musa adalah orang yang sangat
berkuasa di daerah itu, ia bisa melakuakan apa saja yang ia mau. Ia memiliki
anak buah yang banyak sekali. Juragan Musa itu memiliki sifat yang sangat
kejam, jika ada masyarakat yang menentang kemauan dia maka orang itu tidak
segan-segan dia bunuh atau rumah mereka akan ia bakar.
Penulis menceritakan kehidupan keluarga Ranta yang
selalu mendapatkan prilaku yang kasar dari Juragan Musa. Pada sore itu, Juragan
Musa mendatangi rumah Ranta dan Juragan Musa menawarkan pekerjaan unutk Ranta.
Dengan senang hati Ranta menerima pekerjaan itu, karena ia ingin sekali segera
menengok anaknya yang sedang sakit. Pada saat itu Juragan Musa menyuruh Ranta
mengambil bibit karet. Pada malam hari itu Ranta segara berangkat untuk
melaksanakan pekerjaan itu walaupun istri Ranta mecegahnya supaya ia tidak
pergi malam itu, karena Ireng tahu rencana Juragan Musa yang licik itu akan
membuat suaminya celaka, tetapi Ranta tetap pergi juga. Keesokan harinya Ranta
pulang kerumah dengan keadaan yang mengkhawatirkan, tangannya diperban dengan
daun pisang, sepertinya ia sudah dihajar oleh orang. Teranyta apa yang
dikatakan istri Ranta itu terjadi juga, Juragan Musa yang menyuruh Ranta untuk
mrngambil bibit karet malah menyangka bahwa Ranta itu adalah maling yang sudah
mencuri bibit karet itu.. makanya Ranta dikeroyok orang. Itulah yang
membuktikan betapa liciknya Juragan Musa.
Selama ini Ranta dan keluarganya selalu sabar
dan tabah terhadap perilaku yang dilakukan Juragan Musa terhadap keluarganya
bahkan kepada seluruh warga yang ada di diwilayah itu. Tetapi pada suatu hari
saat Juragan Musa datang kerumah Ranta, ia sudah berani menantang Juragan Musa
hingga Juragan Musa kabur, tetapi tongkat dan tas Juragan Musa ketinggalan dihalaman
rumah Ranta. Kemudian teman Ranta bercerita bahwa ia pernah melihat jika setiap
rabu malam Juragan Musa berunding dengan DI, entah apa yang mereka rundingkan.
Karena DI tidak pernah memberontak Juragan Musa dan anak buahnya, pemberontak
DI hanya memberontak pasar dan rumah-rumah warga, tetapi keluarga Juragan Musa
tidak pernah diganggu, maka untuk mendapatkan kejelasannya, Ranta dan kedua temannya itu melaporkan kejanggalan
itu kepada pak komandan supaya segera diselidiki.
Saat Juragan Musa telah tiba dirumahnya, ia langsung
mengajak istrinya unutuk segera mengungsi ke hutan. Mendengar ajakan itu, istri
Juragan curiga kalau suaminya itu sudah melakukan hal yang berbahaya. Dengan
suara ketakutan, istri Juragan menyebut kalau ternyata Juragan Musa itu adalah
seorang pendiri DI yang selama ini sudah memporak-porandakan daerahnya itu.
Juragan Musa marah karena istrinya sendiri menyebutkan kalau dia itu seorang
pendiri DI. Saat keributan antara Juragan Musa dan istrinya, maka datanglah pak
komandan dan para prajuritnya. Dan komandan pun bertanya apakah Juragan Musa
masih ada hubungannya dengan pemberontak DI. Mendengar pertanyaan itu, Juragan
Musa merasa panik sekali.
Walaupun pak komandan dan para prajuritnya menyurh
Juragan Musa untuk mengaku, tetapi Juragan Musa tetap menyangkal bahwa ia bukan
anggota DI, ternyata akhirnya kebenaran datang juga. Karena saat itu pak lurah
datang kemudian memanggil Jurangan Musa dengan sebutan pak Residen –sebutan
untuk pemimpin DI. Maka Juragan Musa, pak lurah dan anak buahnya ditangkap.
Sedangkan istri Juragan Musa masih kaget dengan kenyataan itu semua, dia tidak
menyangka bahwa suaminya yang selama ini ia percaya ternyata telah
mengkhianatinya, ternyata suaminya itu adalah seorang pendiri DI.
Secara psokologis, bisa kita bayangkan bagaimana hancurnya
hati istri Juragan Musa pada saat itu. Suaminya yang selama ini ia anggap baik
dan setia ternyata adalah seorang pendiri DI yang sudah memporak-porandakan
daerahnya sendiri. Suaminya telah membakar rumah warga, suaminya telah merampas
kebahagian keluarga orang lain. Dia tidak tahu harus berbuat apa setelah
kejadian itu. .
Tetapi dengan terungkapnya kebenaran ini, hikmah yang
didapat oleh Ranta ialah ia segera diangkat sebagai lurah karena warga sangat
berterima kasih kepada Ranta, ia sudah berani mengungkapkan kebenaran ini. Dan
selama tiga bulan ia menjabat sebagai lurah, banyak sekali perubahan dengan
wilayahnya itu. Sekarang warganya itu menerapkan sistem gotong royong untuk melestarikan
daerahnya, mengamankan dareahnya, memakmurkan dareahnya, dan juga menjaga
ketertiban dan keselamatan bersama. Istri Juragan Musa selama ini tinggal
bersama Ranta dan Ireng, ia tidak ingin pergi dari daerah itu, ia ingin
membuktikan jika dia tidak ikut campur dengan masalah yang terlibat oleh
suaminya itu. Istri Juragan Musa ingin mengajar baca-tulis untuk perempuan-perempuan yang ada didaerah itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar